Jumat, 30 September 2011

Fraktur dengan Klasifikasi Mayo

Salam sejahtera teman sejawat semua.. kesempatan kali ini saya ingin membagi sedikit tulisan tentang fraktur dengan klasifikasi mayo, oke sekarang pengertian fraktur sendiri adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Patahan pada kontinuitas struktur tulang dapat berupa suatu retakan pengisutan atau perimpilan. Fraktur dapat dibedakan menjadi dua yaitu fraktur tertutup apa bila kulit diatas fraktur masih tertutup dan fraktur terbuka apabila kulit atau salah satu rongga dari tubuh tertembus. Walaupun sampai saat ini klasifikasi fraktur belum diakui secara global namun saya ingin membagi sedikit klasifikasi mayo yang sering juga saya pakai untuk dasar pertimbangan terapi.

Mayo Klasifikasi :
Sistem Mayo menggambarkan fraktur berdasarkan stabilitas, perpindahan, dan kominusi dari fraktur. 
Fraktur tipe I adalah undisplaced, tipe II adalah fraktur stabil, dan III jenis fraktur tidak stabil. Masing-masing dibagi menjadi subtipe A (non-comminuted) atau B (comminuted). 
  • Jenis I: Fraktur undisplaced: patah tulang yang antar ujung fragmennya tidak terpisah/ tidak berjarak, begitu penting untuk mengetahui apakah sebuah fragmen tunggal atau beberapa fragmen yang ada, dengan demikian akan terbagi menjadi  non-comminuted/fragmen tunggal (Tipe-IA) dan comminuted/beberapa fragmen (Tipe-IB).
  • Jenis II: Fraktur stabil terpisah: Dalam pola ini, antar fragmen-fragmen fraktur yang terpisah lebih dari 3 mm, tapi ligamen tetap utuh dan lengan stabil dalam hubungannya dengan humerus. Fraktur juga terbagi non-comminuted (Tipe IIA) atau comminuted (Tipe IIB).
  • Tipe III: Fraktur tidak stabil terpisah: Fraktur Tipe-III adalah salah satu di mana fragmen fraktur yang terpisah dan lengan tidak stabil dalam hubungannya dengan humerus. Cedera ini benar-benar patah dislokasi. Fraktur ini juga bisa berupa non-comminuted (Tipe IIIA) atau comminuted (Tipe IIIB).
Sedikit mengenai terapinya dijelaskan secara singkat, berikut ini :

Tipe I: Fraktur Undisplaced

Dilakukan, positioning, reduksi, immobilisasi dengan eksternal maupun internal fiksasi selama 6 sampai 10 hari, biasanya cukup eksternal saja, namun tidak boleh melalui 2 sendi proksimal maupun distalnya, secepatnya dilakukan latihan aktif ataupun pasif pada sekitar sendi yang tidak terfiksasi, anggota gerak atas 2-3hari pasca operasi/ pemasangan fiksasi, anggota gerak bawah 3-4 hari pasca operasi/ pemasangan fiksasi. Latihan dilakukan bertahap dari pasif, aktif, statik kontraksi, menambah luas gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot, tranfer dan ambulasi.

Tipe II: Pengungsi, Fraktur Stabil 

Tipe IIA (non-comminuted pola cedera yang paling umum)

Positioning, reduksi terbuka lalu immobilisasi internal fiksasi. Biasanya untuk fraktur jenis ini digunakan nail wire. Latihan sama dengan tipe I.
Tipe-IIB (fraktur comminuted dislaced stabil)
Pengobatan tergantung pada usia pasien.
  • Untuk pasien fisiologis lansia (> 60 thn usia) eksisi fragmen dan menempelkan ulang tendon sangat dianjurkan. Perawatan harus  melampirkan tendon trisep sedekat mungkin dengan permukaan artikular. Penggunaan teknik ini hampir memastikan bahwa operasi kedua tidak akan diperlukan, dan hasil fungsional dari metode ini adalah sebanding dengan fiksasi.
  • Pada pasien yang lebih muda dengan piringan kompresi berkontur yang dianjurkan. Kominusi ringan juga dapat diobati dengan nail wire.

Latihan pada tipe ini sangat bergantung pada kondisi pasien dan stabilnya fragmen-fragmen.


Tipe III: tidak stabil, Fraktur Displaced

Tipe-III patah tulang yang sangat sulit untuk mengobatinya.
Tipe IIIA (tidak stabil, terpisah, non-comminuted)
Reduksi terbuka, dan fiksasi dengan plate and screw berkontur, bisa juga dengan Intramedullary Nail


Tipe IIIB (tidak stabil, terpisah dengan comminuted)
Ini adalah jenis yang paling sulit untuk mengobati. Plat fiksasi saja mungkin tidak cukup. biasanya dengan beberapa pin yang di pasangkan pada tulang melalui luar kulit untuk menyatukan tulang. Kemudian posisi pin yang diluar kulit dipertahankan.
Latihan pada tipe ini biasanya dimulai setelah fraktur telah memasuki fase konsolidasi.


Sedikit dari saya, mudah-mudahan dapat bermanfaat...

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar yang anda tinggalkan, dikarenakan saya yang tidak 24 jam online, mohon maaf atas keterlambatan balasan dari saya.