Kamis, 29 September 2011

Attention Defisit Hyperactivity disorder (ADHD)

Salam sejahtera teman sejawat semua.. Pada kesempatan kali ini sayang ingin sedikit berbicara tentang attention deficit/hyperactivity disorder atau umumnya dikenal sebagai anak hiperaktif, adalah gangguan yang umum pada kondisi medis yang kompleks ditandai dengan kurangnya perhatian (inatensi), tidak bisa diam atau tidak mampu mengontrol gerakan sendiri (impulsif), dan tidak mampu menahan respon (hiperaktif) yang secara nyata mengganggu kehidupan anak.
Oke kita akan bahas satu persatu, INATENSI atau pemusatan perhatian yang kurang dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu. Anak tidak mampu mempertahankan konsentrasinya terhadap sesuatu, sehingga mudah sekali beralih perhatian dari satu hal ke hal yang lain. 
IMPULSIF Gejalanya ditandai dengan kesulitananak untuk menunda respon. Ada semacam dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Dorongan tersebut mendesak untuk diekspresikan secara langsung tanpa adanya pertimbangan. Contohnya adalah perilaku anak yang tidak sabar. Anak juga tidak bisa menunggu giliran seperti anak suka menyela pembicaraan atau buru-buru menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan.
HIPERAKTIF Gejalanya dapat dilihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam. Duduk dengan tenang merupakan sesuatu yang sulit dilakukan. Ia akan bangkit dan berlari-lari, berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat. Di samping itu, ia cenderung banyak bicara dan menimbulkan suara berisik.
Penyebab anak hiperaktif sampai saat ini masih belum pasti. Namun sedikit dapat disimpulkan dari kejadian medis yang telah ada yaitu (1) faktor genetik atau herediter, (2) ketidakseimbangan kimiawi atau berkurangnya salah satu kimia di otak, yaitu neurotransmiter, (3) disregulasi kolesterol, (4) reaksi imunologis terutama dengan streptococcus grup A beta hemolitikus, (5) infeksi virus, (6) toksik, beberapa zat makanan seperti bahan pemanis misalnya gula dan glukosa serta bahan pengawet, (7) faktor-faktor perinatal dan postnatal yang meliputi: perdarahan, ibu merokok,penggunaan obat-obat terlarang, prematuritas, hipoksia, dan pengurangan voloume dari ganglia basalis.
Dalam praktiknya tidak jarang juga ditemui anak hiperaktif yang disertai speech delay (keterlambatan bicara) disamping mayoritas biasanya anak suka bicara. Banyak problem yang ditemui oleh anak baik di rumah maupun di sekolah karena kecenderungan anak hiperaktif lebih mudah cemas dan kecil hati cepat frustasi, mudah marah selain juga konsentrasinya yang mudah terganggu sehingga tidak dapat menyerap materi pelajaran secara baik. Banyak dijumpai bahwa anak hiperaktif banyak mengalami kesulitan membaca, menulis, bahasa, dan matematika. Secara umum juga anak hiperaktif sulit untuk tidur sehingga tingkat kesehatannya tidak sebaik anak lain. Saat ini telah banyak sekolah-sekolah umum yang membuka kelas inklusi khusus anak berkebutuhan khusus seperti anak hiperaktif, dan tentunya juga sekolah luar biasa.
Berbicara penanganan fisioterapi pada anak hiperaktif tentunya juga harus diikuti terapi medis lainnya. Fisioterapi dapat memberikan rileksasi berupa neurostructure, massage, dan stretching. Meningkatkan konsentrasi anak dengan brain gym dan play terapi. Bila terdapat keterbatasan fisik dapat dilakukan beragam terapi latihan baik untuk meningkatkan luas gerak sendi ataupun juga meningkatkan kualitas kekuatan otot. Setiap penanganan untuk anak selalu berbeda antara yang satu dengan yang lain walau diagnosa sama, tentunya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak.
Mungkin sedikit dari saya, mudah-mudahan bisa bermanfaat.. 
Sedikit saya sertakan bangko pemeriksaan ADHD yg bisa anda download di sini.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar yang anda tinggalkan, dikarenakan saya yang tidak 24 jam online, mohon maaf atas keterlambatan balasan dari saya.