Salam sejahtera teman sejawat semua.. Posting kali ini saya akan mengangkat kasus yg beberapa hari ini banyak saya temui ditempat kerja saya. Bursitis secara umum didefinisikan peradangan dari satu atau lebih pada bursa (kantung kecil) yg mengandung cairan sinovial di dalam tubuh yg disertai nyeri. Cairan sinovial berfungsi untuk memudahkan pergerakan normal dari beberapa sendi pada otot dan mengurangi gesekan. Pada keadaan normal bursa mengandung sangat sedikit cairan, tetapi jika terluka bursa akan meradang dan terisi banyak cairan menyebabkan oedem.
Peradangan pada bursa ini biasanya disebabkan karena trauma langsung setempat, overuse, infeksi, ruptur ligamen atau otot atau merupakan kelanjutan dari tendinitis. Trauma langsung pada bursa (akibat jatuh atau dipukul) dapat menyebabkan desintegrasi sel-sel darah dan jaringan yang akhirnya timbul perdangan pada bursa. Overuse yang menyebabkan trauma ringan berulang pada bursa sehingga timbul peradangan pada bursa. Ruptur yg lama kelamaan, akan melebar kemudian terjadi peradangan pada otot, karena letak bursa yang dekat dengan otot maka inflamasi pada bursa biasanya terjadi akibat inflamasi tendon otot yang juga terdapat dalam ruang sekitar bursa. Adanya tendinitis menghasilkan gangguan vaskularisasi dan menekan bursa mempengaruhi bursa, sehingga bursa juga akan mengalami peradangan. Salah satu tipe bakteri yang dapat menyerang pada bursa ialah: Staphylococcus aureus atau Staphylococcus epidermis.
Dalam keseharian bursitis banyak mengenai sub acromialis dan tendon achilles posterior. Bursitis sub acromialis (bursa sub deltoidea) adalah peradangan pada bursa sub acromialis. Yang fungsi dari bursa ini adalah sebagai perlekatan otot dan tendon. Otot-otot yang berhubungan adalah m. deltoidea yang berinsersio pada tuberositas deltoidea yang berfungsi untuk gerakan abduksi. Peradangan bursa tersebut menyebabkan kerusakan jaringan kolagen , ketegangan otot bahu sehingga dinding bursa juga ikut tegang, penebalan dinding bursa pengentalan cairan bursa, perlekatan dinding atas dengan dasar bursa yang pengentalan cairan bursa, perlekatan dinding atas dengan dasar bursa yang kesemuanya itu mengakibatkan nyeri gerak atau painful Arc saat mengangkat lengan kesamping.
Tes khusus pada bursitis sub acromialis yaitu tes painful arc, cara melakukan tes ini yaitu dilakukan oleh pasien sendiri dengan mengangkat tangan kesamping (abduksi aktif) dengan besar sudut 60-120 derajat. Hasil positif bila pada saat abduksi muncul trayek yang menimbulkan rasa nyeri, maka hal ini berarti ada luka di dalam salah satu struktur sub acromial, yaitu bursa sub acromialis.
Bursitis Tendo Achilles Posterior adalah peradangan bursa (kantong yang berisi cairan) yang terletak diantara kulit dari tumit dan tendo Achilles (tendon yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit). Berjalan dengan penekanan berulang pada jaringan lunak di belakang tumit yang berhadapan dengan bagian sepatu yang keras bisa memperburuk keadaan ini.
Intervensi fisioterapi pada kasus bursitis beraneka macam, namun pada intinya modalitas apapun yg dipilih harus sesuai dengan kondisi dan tentunya ketersediaan alat yg anda punya.
1. Heating. Anda bisa menggunakan hot pack bisa juga infra merah, pada hot pack kompres ini dilakukan karena teknik ini cocok untuk kondisi-kondisi kronis (Bursitis sub acromialis kronis) yang berfungsi untuk merilekskan jaringan, merilekskan otot-otot. Sedang infra merah dengan panas dapat menaikan suhu pada tubuh sehingga metabolisme tubuh akan meningkat dan pemberian panas dapat memperlebar (dilatasi) pembuluh darah sehingga sirkulasi darah setempat menjadi lebih baik dan pernafasan pun menjadi mudah serta dalam, membukanya aliran darah yang mengakibatkan relaksasi dari otot sehingga kekuataan otot bertambah.
2. Kompres dingin diberikan pada bursitis subacromialis akut untuk mengurangi nyeri. Efek dari kompres dingin sangat kecil dan sebaiknya dilakukan teerapi lebih lanjut dengan modalitas terapi lain.
3. Laser mempunyai kemampuan untuk photobiomodulasi sel sehingga mempunyai efek mengurangi nyeri, mengurangi inflamasi, dan menyembuhkan luka.
4. Microwave Diathermy (MWD) terapi untuk mengurangi nyeri, relaksasi otot dengan menggunakan gelombang elektromagnet.
5. Sortwave Diathermy (SWD) terapi untuk mengurangi nyeri, relaksasi otot dengan menggunakan energi mekanik.
6. Ultrasound akan terjadi iritan jaringan yang menyebabkan reaksi fisiologis seperti kerusakan jaringan, hal ini disebabkan oleh efek mekanik dan thermal ultrasound. Pengaruh mekanik tersebut juga dengan terstimulasinya saraf polimedal dan akan dihantarkan ke ganglion dorsalis sehingga memicu produksi “P subtance” untuk selanjutnya terjadi inflamasi sekunder atau dikenal “neurogeic inflammation”. Namun dengan terangsangnya “P” substance tersebut mengakibatkan proses induksi proliferasi akan lebih terpacu sehingga mempercepat terjadinya penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan.
7. Transcutaneus electrical nerve stimulation (TENS) dapat menurunkan nyeri, baik dengan cara peningkatan vaskularisasi pada jaringan yang rusak tersebut, maupun melalui normalisasi saraf pada level spinal maupun supraspinal, sehingga dengan berkurangnya nyeri pada bahu didapatkan gerakan yang lebih ringan. Efek TENS terhadap pengurangan nyeri juga dapat mengurangi spasme dan meningkatkan sirkulasi, sehingga memutuskan lingkaran “viscous circle of reflex” yang pada akhirnya dapat meningkatkan LGS.
8. Massage dengan dilakukan streching pada jaringan superficial akan mencegah pemendekan jaringan sehingga kekakuan sendi menurun. Massage ditambah dengan posisi pasien rileks serta dilakukan gerakan streching akan lebih efektif dalam mencegah jaringan terjadinya kontraktur. Pada penggunaan massage, gerusan pada jaringan bertujuan untuk menghancurkan perlengketan jaringan antar jaringan inter jaringan dan untuk menghilangkan painfull arc, Serta menurunkan ketegangan jaringan.
9. Hold-Relax adalah teknik yang menggunakan kontraksi isometric yang optimal dari kelompok otot antagonis yang memendek, dilanjutkan dengan relaksasi otot tersebut. Hold-Relax dapat mengurangi nyeri, perbaikan mobilisasi dan perbaikan luas gerak sendi.
10. Manual terapi berupa traksi. Traksi adalah gerak satu permukaan sendi tegak lurus terhadap permukaan sendi pasangannya kearah menjauh. Traksi mempunyai efek memelihara elastisitas dan kontraktilitas otot, stimulasi propioceftive pada sendi, melepaskan perlengketan, merangsang aktivitas biologis, dan merangsang reseptor.
Sedikit dari saya mungkin masih banyak modalitas lain yg dapat diaplikasikan, tentunya saya minta meminta saran dan komentar anda semua untuk perbaikan dalam penulisan.
1 komentar:
Mas efek biologisnya MWD yang dikasih ke penderita bursitis sama ke penderita chondromalacia sama gakk yaa??
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar yang anda tinggalkan, dikarenakan saya yang tidak 24 jam online, mohon maaf atas keterlambatan balasan dari saya.